Lagi-Lagi Microsoft Kebobolan

Friday, December 19, 2008

Siapa bilang komputer saku tak rentan virus? Virus pertama yang menyerang komputer mungil itu justru ditemukan pada program Windows Microsoft.

Perusahaan raksasa Microsoft sungguh kebobolan. Setelah sistem jaringan mereka dituduh rentan terhadap virus, kini giliran program Windows mereka. Sebuah virus komputer saku pertama telah ditemukan pada program kebanggaan Bill Gates tersebut. Virus itu dinamakan Duts, berhasil ditemukan keberadaaannya oleh firma keamanan asal Rumania, BitDefender. Menurut perusahaan tersebut seperti yang dilansir BBC News Online belum lama ini, virus ini hanya semacam bukti konsep belaka oleh si pembuatnya.

Karakter virus ini hampir serupa dengan sandi yang menyebar pada sejumlah telepon seluler (ponsel) berprogram piranti lunak Symbian. BitDefender memaparkan bahwa Duts telah diciptakan oleh seseorang yang menamakan dirinya Ratter, anggota kelompok penulis virus bernama 29A VX. Motivasi mereka membuat virus ini hanya sekadar membuktikan bahwa virus juga bisa menyerang komputer saku. Dan seolah-olah mereka juga menyatakan bahwa semestinya piranti bergerak jangan menggunakan Windows...

Diperkirakan sudah ada 17 juta Windows Pocket PC yang dipakai di seluruh dunia. Virus ini lumayan memiliki ”sopan santun”, sebab ia selalu minta izin untuk menyebarkan diri setiap kali menginfeksi sebuah aplikasi. Nama Duts diambil dari tokoh dalam novel Permutation City karangan Greg Egan.

Virus yang menyebar di piranti bergerak bukan hal baru. Bulan lalu kelompok penulis virus 29A merilis konsep virus lain bernama Cabir yang menyerang sistem operasi Symbian. Ponsel yang rentan terhadap virus ini adalah Nokia 3650, 7650 dan N-Gage. Virus Cabir menggunakan sistem radio Bluetooth untuk menyebar dari satu piranti ke piranti lain dan menyamar sebagai sistem keamanan. Virus ini juga selalu minta izin sebelum menginstal dirinya sendiri. Semua sistem operasi Symbian seri 60 diharap mewaspadai virus ini.

Microsoft sebagai pihak yang pertama kali produk komputer sakunya terkena virus kian dipojokkan oleh sejumlah komentar pakar sekuriti. Seperti kita tahu, perusahaan raksasa itu memang kerap dituding rentan akan virus. Banyak yang berkomentar itu merupakan akibat dari dominasinya di industri komputer.
Siapa yang tak mengenal simbol huruf ”e” berwarna biru terang? Nyaris di setiap personal computer (PC) yang kita beli selalu saja huruf ”e” biru itu terpampang pada desktopnya. Ya, itulah simbol program browser web keluaran Microsoft, Internet Explorer. Mulai dari pengguna Internet pemula selalu mengenali simbol itu sebagai tempat di mana kita memulai memasuki dunia maya. Di browser web itulah pengguna akan mengetikkan alamat web yang mereka tuju.

Bukan Satu-satunya
Padahal untuk memasuki dunia maya, browser web IE bukanlah satu-satunya alat yang bias kita pakai. Masih banyak browser web lain. Sebut saja Mozila, Opera, Conqueror dan banyak lagi. Namun karena Microsoft sudah sedemikian mendominasi sistem operasi PC, maka setiap PC yang kita pakai otomatis sudah menyertakan simbol ”e” pada desktopnya.

Jangan salah, dominasi tersebut kini mulai berkurang. Berdasar sumber yang dirilis WebSideStory, sebuah perusahaan analis komputerisasi asal Amerika Serikat, jumlah orang yang menggunakan IE mulai menurun satu persen dalam empat minggu terakhir ini. Memang angka tersebut cukup kecil, namun ini merupakan pertanda bahwa pengguna Internet mulai melirik browser web lain. Dengan fakta bahwa hanya sembilan dari sepuluh orang memakai IE, maka ini berarti dominasi Microsoft mulai berkurang, demikian seperti yang dilansir BBC News Online belum lama ini.

Dinyatakan bahwa salah satu pemicu beralihnya pengguna Internet dari IE adalah aspek keamanan Microsoft yang belakangan mulai diragukan. Seperti kita tahu beberapa waktu terakhir sejumlah virus merebak dari dunia maya dan selalu saja mematahkan pertahanan keamanan Microsoft. Ditambah lagi sejumlah ahli keamanan jaringan kerap menyarankan agar pengguna tidak terpaku pada satu jenis saja browser web.

Selama ini browser web Microsoft selalu menjadi target favorit para hacker untuk menyebarkan virus. Bulan lalu misalnya para pengguna Internet disarankan untuk menghindari pemakaian IE karena adanya semacam celah yang memungkinkan para hacker mengendalikan komputer.

Computer Emergency Reponse Center (CERT), sebuah badan pengawas Internet AS beserta dengan pengawas keamanan jaringan, Internet Storm Center (ISC), sama-sama menggulirkan isu ihwal kewaspadaan pemakaian IE. Peringatan ini lumayan berpengaruh, WebSideStory memprediksikan ada jutaan orang yang akhirnya beralih ke browser web lain.

Sementara IE mulai dilupakan, justru browser web lain yakni Mozilla dan Firefox mengalami peningkatan penggunaan. Market Mozilla dan Netscape Coomunicator membumbung dari 3,22 persen pada bulan Juni menjadi 4,05 persen pada Juli ini. Berdasar data yang diragkum Mozilla Foundation, orang yang melakukan download browser web Firefox-nya mencapai 200.000 per hari.

Walau belum pernah mengalami kasus gangguan keamanan, pihak Mozilla telah merilis update keamanan bagi sistem browser-nya. Namun Microsoft sendiri tetap berkeras pada pendirian bahwa tak ada alasan user untuk beralih dari browser web-nya ke produk lain. ”Kami secara agresif terus memperbaiki versi yang lebih baik bagi IE. Untuk memitigasi isu keamanan, pelanggan bisa mengakses http://www.microsoft.com/security/incident/settings.mspx dan tak perlu mengaktifkan browser lain,” ujar seorang juru bicara Microsoft kepada BBC News Online.

Saat ini Microsoft masih mendominasi penggunaan browser web dunia. Lebih dari 94 persen dikuasai oleh IE. Padahal mereka bukanlah yang pertama. Sebelumnya kita kenal Netscape Communicator. Pengguna komputer Apple mac tentu mengenal browser lain, Safari. Browser ini merupakan pengembangan dari browser lain, Konqueror yang merupakan produk open source.

0 comments: